4 Manfaat Aqiqah bagi Anak, Bisa Terhindar dari Gangguan Setan!

5/5 - (123 votes)

Manfaat aqiqah bagi anak perlu Anda ketahui menjelang kelahirannya. Aqiqah sendiri merupakan prosesi dalam agama Islam sebagai rasa syukur atas kelahiran bayinya. Tujuan aqiqah adalah menjalankan sunnah agar mendapat pahala.

Tidak hanya bermanfaat bagi orang tua, ternyata aqiqah memiliki manfaat yang cukup besar bagi anak. Pada kesempatan kali ini, Anda bisa mengenal aqiqah lebih lanjut lengkap dengan manfaat dan tata caranya dari invi sebagai berikut.

Mengenal Aqiqah Anak

Aqiqah merupakan prosesi penyembelihan hewan sesuai dengan aturan atau syariat Islam. Biasanya, prosesi ini berlangsung sesaat setelah anak lahir. Tujuan utama dari aqiqah adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran sang buah hati.

Aqiqah memang mirip seperti kurban karena sama-sama menyembelih hewan ternak. Namun, tujuan dan prosesinya berbeda. Berdasarkan aturan, jumlah kambing untuk bayi perempuan dan laki-laki berbeda.

Jika anak anda laki-laki, maka bisa menyembelih dua ekor kambing. Sementara, jika anaknya perempuan, maka hanya perlu menyembelih satu ekor kambing.

Manfaat Aqiqah bagi Anak

Aqiqah adalah ritual keagamaan untuk mengucap syukur atas kelahiran bayi dalam agama Islam. Tentu saja aqiqah memiliki tujuan dan manfaat tersendiri, sesuai kepercayaan serta syariat Islam.

Bagi orang tua, aqiqah bertujuan untuk menjalankan sunnah Rasul dan menjadi wujud nyata rasa terima kasih kepada Allah SWT karena sudah dipercaya melahirkan seorang bayi.

Selain bagi orang tua, ternyata aqiqah juga memiliki manfaat langsung bagi anak. Apa saja manfaat aqiqah untuk anak?

Mendoakan Kebaikan Bayi

Setiap orang tua pasti ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik, beriman, dan bertanggung jawab. Lebih lanjut, beberapa orang tua memanjatkan doa dan permohonan khusus agar anaknya bisa menjadi kebanggaan keluarga, bangsa, dan negara.

Ketika bayi lahir, orang tua pasti sudah mendoakan hal-hal baik untuk anaknya. Proses aqiqah bermanfaat untuk mendoakan hal-hal baik kepada bayi secara resmi. Pada saat prosesi, orang tua akan mengundang pemuka agama untuk menyembelih hewan kurban.

Ini menjadi simbol persembahan yang sah sambil memanjatkan permohonan baik untuk bayi. Bukan hanya doa dari orang tua maupun pemuka agama, biasanya acara aqiqah mengundang sanak saudara, tetangga, maupun teman.

Hal ini membuat berbagai doa kepada bayi semakin melimpah dan harapannya Allah SWT bisa mengabulkan doa-doa tersebut.

Melindungi Anak dari Hal Buruk

Manfaat aqiqah bagi anak berikutnya adalah melindungi anak dari berbagai hal buruk yang mungkin terjadi. Ketika masih bayi, anak akan menjadi sangat sensitif terhadap hal mistis. Aqiqah bisa menangkal setan, iblis, maupun jin yang berniat jahat terhadap bayi.

Bayi sendiri cenderung sering menangis karena mata batinnya masih terbuka lebar. Mereka peka dan menyadari keberadaan roh jahat di sekitarnya. Melalui aqiqah, kekuatan dan kuasa Allah SWT mampu mencegah kejahatan syaitan. Dengan begitu, bayi akan menjadi lebih tenang karena terlindungi.

Membuat Anak Lebih Dekat dengan Allah

Terlahir sebagai seorang muslim lantas tidak membuat anak memiliki kedekatan batin dengan Allah. Aqiqah menjadi prosesi resmi sebagai simbol kedekatan spiritual antara Allah SWT dengan anak.

Dengan melangsungkan prosesi ini, Anda menyerahkan anak sepenuhnya kepada Allah. Seperti yang Anda ketahui, anak merupakan titipan dan anugerah terindah dari Allah SWT. Sebagai titipan, tentunya Anda harus membuat anak lebih dekat dengan Sang Pencipta.

Manfaat aqiqah bagi anak adalah supaya iman dan jiwa Islami dalam dirinya tumbuh sebagaimana mestinya sebelum nantinya Anda mendidik lebih lanjut melalui pelajaran agama.

Membersihkan Anak

Tidak ada manusia yang sempurna, bahkan bayi sekalipun sudah menanggung dosa Adam. Acara aqiqah bisa menjadi sarana untuk membersihkan anak. Harapannya, anak dapat menjadi pribadi yang saleh, beriman, dan suci secara lahir batin.

Bukan hanya membersihkan anak dari dosa, aqiqah dipercaya dapat membersihkan anak dari segala sakit penyakit.

Ketika bayi, tubuh anak masih sangat rentan terhadap bakteri maupun virus yang mungkin menyebabkan penyakit. Iman dan harapan orang tua agar anak selalu sehat bisa terwujud melalui proses aqiqah yang sah.

Tata Cara Aqiqah Anak

Tata Cara Aqiqah Anak

Setelah mengenal dan mengetahui manfaat aqiqah bagi anak, Anda mungkin tertarik untuk melaksanakannya. Ada aturan sesuai syariat Islam supaya aqiqah dianggap resmi. Berikut tata cara Aqiqah yang tepat agar berkenan di hadapan Allah SWT.

  • Prosesi aqiqah berlangsung pada hari ketujuh pasca kelahiran anak. Jika memang ada halangan, Anda bisa melangsungkannya pada hari ke-14 maupun 21.
  • Anda hanya boleh menyediakan domba atau kambing sebagai persembahan. Pastikan hewan berada dalam keadaan sehat dan minimal usianya 1 tahun.
  • Untuk bayi laki-laki, jumlah domba atau kambing yang menjadi persembahan adalah 2 ekor. Sementara, bayi perempuan hanya membutuhkan 1 ekor.
  • Ketika prosesi penyembelihan sudah selesai, orang tua sebaiknya mengonsumsi ¼ daging. Sedangkan, ⅓ daging lainnya Anda bagikan kepada tetangga, keluarga, maupun orang yang membutuhkan.
  • Pembagian daging harus berlangsung dalam keadaan matang.
  • Ketika prosesi aqiqah, pastikan Anda sudah memiliki nama bayi sesuai akta lahir.
  • Pada saat hewan disembelih, jangan lupa memanjatkan doa-doa dan harapan.
  • Setelah menjalankan prosesi aqiqah, orang tua bisa mencukur rambut bayi.

Untuk mengundang saudara atau teman jauh untuk datang ke acara aqiqah, Anda bisa menggunakan undangan aqiqah online supaya lebih efisien.

Bolehkah Aqiqah Saat Anak Dewasa?

Sesuai syariat Islam, orang tua sebaiknya mengadakan aqiqah ketika anak berusia 7 hari. Namun, syariat Islam memberikan toleransi keterlambatan aqiqah dengan alasan jelas selama 14 sampai 21 hari. Jika sudah lewat tenggat waktu tersebut, bolehkah aqiqah anak saat dewasa?

Para ulama mengemukakan pendapat yang beragam. Bila pada saat aqiqah dianjurkan orang tua tidak mampu, maka selanjutnya ia tidak memiliki kewajiban apapun. Walaupun sudah mampu, tetap saja kewajiban aqiqah gugur. Jadi, aqiqah tidak boleh Anda adakan ketika anak sudah dewasa.

Namun, jika penundaan jika terjadi karena alasan lain, anak dapat memilih untuk mengaqiqahkan dirinya sendiri atau tidak pada saat dewasa. Aqiqah pada saat dewasa bukan lagi menjadi syafaat untuk orang tua.

Bagaimana Jika Anak Tidak Aqiqah?

Aqiqah sebenarnya hukumnya wajib untuk menjalankan sunnah Rasul. Ini menjadi bentuk syukur atas kelahiran anak yang telah dikaruniakan Allah SWT. Lantas, bagaimana jika anak tidak melakukan proses aqiqah?

Aqiqah sendiri bermanfaat untuk melindungi anak dari marabahaya, syaiton, atau hal buruk lainnya. Penyembelihan hewan kurban menjadi syarat persembahan kepada Allah untuk memanjatkan doa agar anak tumbuh kuat dan saleh.

Jika anak tidak aqiqah, maka tidak akan ada jaminan selamat dari marabahaya dan lancar menjalani kehidupan. Selain itu, bayi yang tidak aqiqah akan berada dalam kekangan setan. Tali ke kanan ini tidak akan terlepas sampai Anda melakukan proses aqiqah terhadap bayi.

Aqiqah menjadi satu-satunya cara yang sah sebagai tebusan untuk menyelamatkan bayi dari jeratan setan. Ada pertanyaan, bagaimana jika anak belum aqiqah tetapi sudah meninggal?

Jika sudah meninggal sebelum aqiqah, anak tidak dapat memberikan syafaat bagi orang tua. Padahal, orang tua bisa masuk surga jika anak meninggal usia balita dan sudah menjalani prosedur aqiqah menurut syariat Islam.

Manfaat aqiqah bagi anak memang sangat banyak dan beragam. Prosesnya juga berlangsung cepat, hanya satu hari dengan durasi sekitar 1 sampai 2 jam. Sebaiknya, jangan menunda aqiqah karena merupakan sunnah Rasulullah.

Bagikan artikel: