10 Alokasi Biaya Pernikahan Adat Betawi, Pertimbangkan dengan Matang!

5/5 - (245 votes)

Menikah merupakan momen sakral yang hanya terjadi seumur hidup sekali. Maka dari itu, penting untuk mengetahui informasi mengenai biaya pernikahan adat Betawi sebelum melaksanakannya, ada juga pernikahan adat bugis pada artikel sebelumnya. Di balik keindahan dan kemegahan pesta pernikahan, memang ada biaya yang cukup besar untuk melangsungkannya.

Pernikahan adat Betawi menjadi salah satu perayaan yang kaya akan tradisi dan budaya. Mulai dari prosesi ngedelengin sampai akad nikah, semuanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tetapi, dibandingkan dengan biaya pernikahan adat lain, biaya adat Betawi jauh lebih terjangkau.

Alokasi Biaya Pernikahan Adat Betawi

Daripada biaya pernikahan adat lain, biaya pernikahan untuk adat Betawi memang lebih murah. Jika ditotal, kira-kira Anda membutuhkan biaya mulai dari 40 juta sampai 60 jutaan saja, apalagi jika menggunakan undangan pernikahan digital. Namun, bukan hal yang mustahil jika Anda ingin mengosongkan pernikahan secara mewah. Untuk apa saja alokasi biaya pernikahannya?

Ngedelengin

Dalam proses pernikahan adat Betawi, salah satu tradisi yang sering dilakukan adalah ngedelengin. Ngedelengin merupakan ritual untuk memastikan kesepakatan antara kedua belah pihak serta keluarga terkait pernikahan.

Prosesi ini melibatkan perundingan antara keluarga pengantin pria dan keluarga pengantin wanita dan terjadi di rumah pengantin wanita. Ngedelengin juga menjadi momen penting untuk membicarakan masalah-masalah kecil, seperti mas kawin, tata cara pernikahan, serta persiapan acara secara keseluruhan.

Selain sebagai sarana perundingan, ngedelengin juga memiliki makna simbolis dalam budaya Betawi. Prosesi ini mencerminkan kebersamaan dan persatuan antara kedua keluarga yang akan menjalin hubungan melalui pernikahan.

Melalui ngedelengin, kedua belah pihak saling berkomunikasi, menjaga kerukunan, dan membangun kepercayaan satu sama lain.

Hal ini menunjukkan bahwa pernikahan tidak hanya melibatkan dua individu yang akan menikah, tetapi juga melibatkan seluruh keluarga dan masyarakat yang mendukung serta ikut merayakan kebahagiaan mereka.

Ngelamar

Layaknya budaya lain, alokasi biaya pernikahan adat Betawi juga untuk ngelamar. Ngelamar merupakan salah satu tahapan penting yang pihak calon pengantin pria harus lakukan.

Keluarga pengantin pria harus melamar secara resmi ke rumah calon pengantin perempuan untuk menyampaikan niat baik dan maksud pernikahan.

Selain membawa sejumlah hadiah sebagai tanda keseriusan, ngelamar juga melibatkan pertemuan antara kedua keluarga untuk membicarakan persiapan pernikahan, seperti tanggal dan tata cara acara.

Ngelamar dalam pernikahan adat Betawi juga memegang nilai-nilai tradisional yang kental. Proses ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga mencerminkan rasa hormat, tanggung jawab, dan keseriusan calon pengantin pria dalam menjalani hubungan pernikahan.

Tande Putus

Dalam proses ini, utusan maupun perwakilan dari keluarga calon mempelai pria akan mencari waktu untuk bertemu dengan keluarga calon pengantin wanita.

Pada momen pertemuan ini, perwakilan pihak pria akan memberikan pengikat atau tanda putus yang terbuat dari cincin iris rotan, uang seserahan, uang pesalin, dan sejumlah jenis kue.

Tanda putus juga menjadi sarana bagi kedua belah pihak untuk merundingkan detail acara perkawinan. Mulai dari tempat pernikahan, biaya, tanggal, sampai jumlah baju pengantin pada hari h perlu dibicarakan secara jelas.

Penentuan Mahar

Biaya pernikahan adat Betawi juga mengalir untuk mahar. Mahar merupakan nilai atau barang untuk calon pengantin wanita dari pria sebagai tanda keseriusan dan komitmen dalam menjalani kehidupan berumah tangga.

Proses penentuan mahar terjadi dengan memperhitungkan beberapa faktor, termasuk tradisi keluarga, status sosial, serta kemampuan finansial dari kedua belah pihak. Mahar ini dapat berupa uang, perhiasan, atau harta benda lainnya yang memiliki nilai dan makna simbolis bagi kedua belah pihak.

Selain sebagai simbol komitmen, nilai mahar juga mencerminkan rasa hormat dan penghargaan terhadap calon pengantin wanita serta keluarganya. Proses penentuan mahar seringkali melibatkan perundingan antara kedua keluarga untuk mencapai kesepakatan yang memadai dan dapat diterima oleh kedua belah pihak.

Masa Dipiare

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan prosesi pingitan. Masa dipiare terjadi kurang lebih 1 bulan sebelum akad nikah diselenggarakan. Calon pengantin wanita akan berada di dalam rumah bersama tukang piare atau biasanya dukun pengantin.

Selama berada di rumah, calon pengantin wanita akan menjalani berbagai pemeliharaan fisik dan perawatan mental. Prosesi ini memiliki tujuan untuk meminimalisir kegiatan calon pengantin sebelum acara pernikahan. Namun, di zaman sekarang, masa dipiare mengalami perubahan menyesuaikan modernisasi sehingga prosesnya berlangsung selama 1 sampai 2 hari saja.

Siraman

Siraman merupakan salah satu tradisi penting yang harus ada dalam alokasi biaya pernikahan adat Betawi. Tradisi ini dilakukan dengan cara memandikan calon pengantin wanita dengan air bunga atau air harum yang memiliki makna sakral, yakni untuk membersihkan diri dari segala dosa.

Siraman dilakukan oleh beberapa orang terdekat, seperti ibu, nenek, atau saudara perempuan dari kedua belah pihak sebagai tanda kasih sayang dan doa restu untuk calon pengantin wanita.

Selain sebagai ritual pembersihan, siraman juga memiliki makna simbolis dalam budaya Betawi. Proses siraman menggambarkan peralihan status dari seorang gadis menjadi seorang wanita yang siap memasuki kehidupan berumah tangga.

Selain itu, siraman juga menjadi momen yang menggambarkan nilai-nilai kebersamaan, persatuan, dan kerukunan. Melalui siraman, calon pengantin wanita akan mendapatkan berkah serta keberkahan dalam pernikahan maupun kehidupan berumah tangga.

Pernikahan Adat Betawi
Foto: instagram.com/anggaptrh

Potong Centung

Prosesi berikutnya adalah potong centung. Prosesi ini merupakan kegiatan mencukur rambut halus di bagian leher, pelipis, tengkuk, dan wajah calon mempelai wanita. Kemudian, dukun pengantin akan menggunakan uang logam untuk membuat centong di sekitar rambut sisi kiri dan kanan pipi calon pengantin wanita.

Potong centung menggambarkan pengharapan supaya calon pengantin mendapat keselamatan serta keberkahan. Untuk melangsungkan proses ini, anda perlu menyiapkan budget sedikit untuk membeli kembang setaman, sekuntum bunga mawar, kain putih 2 meter sebagai alas, air putih, hingga alat rias.

Ngerudat

Biaya pernikahan adat Sunda juga perlu Anda alokasikan untuk ngerudat. Prosesi pernikahan Betawi ini terjadi pada hari H. Rudat sendiri mempunyai arti mengiringi pengantin pria untuk bertemu dengan pengantin wanita sebelum akad.

Pada proses ini, pihak keluarga mempelai pria akan memberikan seserahan berupa roti buaya, kue pengantin, sirih nanas, pesalin, mahar pernikahan, hingga makanan khas Betawi.

Seserahan ini akan ditempatkan pada wadah berbentuk perahu sebagai simbol harapan keduanya dapat mengarungi bahtera rumah tangga tanpa mengalami kendala.

Baca Juga: 51 Ide Souvenir Pernikahan Murah yang Berguna Untuk Tamu Undangan

Palang Pintu

Dalam pernikahan adat Betawi, Anda juga perlu melangsungkan prosesi palang pintu. Tahapan ini memuat tradisi balas pantun serta adu silat sebelum calon mempelai pria masuk ke rumah calon mempelai wanita.

Pertama-tama, pihak keluarga pria akan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya. Kemudian, keluarga pria perlu menyampaikan pantun dan doa. Barulah setelah itu, pihak keluarga perempuan menguji kesaktian pria dengan adu silat.

Akad Nikah

Setelah melakukan prosesi palang pintu, keduanya bisa lanjut ke akad nikah. Akad nikah umumnya terlaksana setelah salat Jumat. Pada proses Ini, calon pengantin wanita akan meminta restu kepada ayahnya untuk dinikahkan.

Kesimpulan

Biaya pernikahan adat Betawi memang harus Anda pikirkan dengan matang supaya acara berjalan lancar. Anda bisa berdiskusi terlebih dahulu dengan pasangan, kemudian memilih vendor yang sesuai budget. Jangan sampai hari bahagia justru memberatkan Anda. Maka dari itu, sebaiknya pertimbangkan segala sesuatu agar tidak stress menjelang hari H.

Bagikan artikel: