"Cinta sejati akan selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan, nasib, atau bahkan campur tangan semesta untuk mempertemukan dua hati yang memang ditakdirkan." - Tere Liye Kalian tidak akan menyangka kalau semua cerita mereka dimulai dari ketidak sengajaan.

Percayakah kalian semua diawal dari sendal? 2022 Amel magang di lab tempat Abdi kerja. Temperature ruangan lab sangat dingin, kaki bisa biru membeku bila terlalu lama tanpa alas kaki. Sudah hampir 4 jam Amel di lab dan kaki sudah mulai membiru. Abdi secara tidak sengaja melihat itu dan tanpa disadari memberikan sendalnya untuk Amel pakai. Padahal sendal itu tidak pernah dikasih ke orang lain sekalipun Leadernya yang pinjam.

Dan lagi, diawali dari ketidak sengajaan. 2023 Amel diterima kerja di tempat yang sama, orientasi kerja pun di lakukan di lab yang sama. Waktu itu Abdi dan teman-temannya ada acara makan bersama, kebutuhan yang sudah disiapkan ketinggalan di lab dan Abdi menghubungi Amel untuk membawa barang tersebut. Dari kejadian ini mereka sering berkomunikasi, tukar cerita, akrab dan pada satu momen mereka memutuskan untuk berkomitmen.

2024 Amel dan Abdi memutuskan untuk melangkah ke tahapan selanjutnya dalam sebuah hubungan. Keluarga Abdi datang ke tempat Amel untuk membahas niat baik mereka.

"Cinta itu seperti sungai. Mengalir, kadang deras, kadang tenang. Tapi ia akan selalu menemukan jalannya menuju samudra." - Tere Liye Yah, itu benar. Tidak terhitung berapa banyak pertengkaran yang terjadi. Pasang surut ujian menghampiri. Sekuat apa mereka bertahan, pun berkali kali terpikir untuk menyerah. Pada akhirnya Jum’at, 25 April 2025 kapal mereka akan sampai pada samudra tersebut.

Hmm tidak ada epilog untuk mereka. Karena mereka akan tetap bersama, baik di dunia maupun di surga. Aamiin